Kamis, 18 Juni 2020

TERIMAKASIH GURU Jasamu Tiada TaraπŸ’›πŸ’›

Sangat Beragam! Itulah kesan yang diperoleh dari hasil monitoring pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh, dalam rangka mendukung kebijakan belajar dari rumah (BDR) yang telah berlangsung sejak bulan Maret hingga Juni 2020. Meskipun sekolah tidak memrogramkan, guru-guru tidak paham atau tidak siap dengan pembelajaran jarak jauh karena memang tidak terbiasa bahkan tidak pernah melaksanakannya, namun berbagai innovasi dan kreativitas muncul dari guru-guru yang memiliki komitmen untuk membelajarkan siswa di masa darurat Covid-19. Pemanfaatan whatsAp, google formgoogle classroom, tranmisi radio, penyampaian materi melalui TV kabel, sampai berkeliling menjelaskan tugas/materi ke rumah-rumah siswa, membuktikan betapa beragamnya upaya yang dicobaterapkan oleh guru. 

Kendala yang dihadapi juga beragam. Bingung tidak tahu apa yang harus dilakukan atau dalam bahasa sasak “kemomotan” karena guru-siswa belum terbiasa bahkan tidak pernah melaksanakan pembelajaran jarak jauh, rendahnya kemampuan teknologi, kekurangan kuota internet, dibutuhkannya waktu yang cukup lama unuk keliling kampung berkoordinasi dengan siswa dan orang tua siswa, banyak siswa harus bergiliran memakaihandphone dengan orang tuanya, bahkan sering tidak bertemu dengan siswa  di rumahnya. Kendala ini wajar adanya, karena sekolah memang tidak punya persiapan apalagi panduan, sedangkan siswa, di hari pertama penerapan kebijakan BDR sudah banyak yang tidak ke sekokah, seolah-olah sudah mengetahui kalau sekolah “diliburkan” sementara guru belum memberikan penjelasan apapun. 

Apresiasi yang tinggi disampaikan kepada rekan-rekan guru yang melakukan
berbagai 
  upaya untuk mengatasi kendala yang dihadapi, seperti keliling ke rumah-rumah siswa untuk memberikan arahan, meminta siswa belajar kelompok di Musalla bersama teman di sekitar untuk belajar dan menggunakan HP bersama, meminta bantuan kepala desa atau kadus untuk mengumumkan pentingnya BDR melalui masjid, 
menitipkan tugas ke orang tua
siswa karena tidak menemukan siswa di rumah.

Saran dari guru juga beragam mulai dari gratiskan kuota untuk siswa dan guru, berikan bimtek teknologi bagi guru yang membutuhkan, panduan belajar jarak jauh harus dipersiapkan, termasuk meminta Dinas melakukan monitoring dan pembinaan. Sangat diakui bahwa proses pembelajaran (jarak jauh) terlebih harus menggunakan teknologi adalah tidak mudak terutama bagi sebagian guru sehingga hasilnya kurang optimal, namun paling tidak masih ada upaya pembelajaran yang bisa dirasakan siswa dan orang tua siswa. 

TERIMASIH GURU....πŸ™πŸ’šπŸ’š

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  LOMBOK TIMURπŸ’š  SKENARIO PEMBELAJARAN DI TAHUN 2020/2021 M eski Covid- 19 teng...